1.
ALKANA
a. Rumus
umum Alkana
Alkanamerupakan senyawa Hidrokarabon
alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan smua ikatan
karbonya merupakan ikatan tunggal . senyawa alkana mempunyai rumus :
CnH2n + 2
D
ari rumus umum di atas jika kita ketahui jumlah atom karbon maka jumlah H dapat
di tentukan demikian pula sebaliknya. Senyawa paling sederhana dari alkana
yaitu metana. Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom
H. Tabel berikut menyajikan data sepuluh alkana rantai lurus pertama.
Deret
Homolong Alkana
Berdasarkan
tabel di depan dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak
pada jumlah gugus metilena (– CH2 –). Senyawa dengan kondisi
demikian disebut homolog. Susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga
perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena disebut deret
homolog.
a. Tata
nama alkana
Penamaan alkana mengikuti sistem IUPAC,
yaitu sistem tata nama yang didasarkan pada gagasan bahwa struktur sebuah
senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan sebaliknya, bahwa
suatu struktur yang unik dapat digambar untuk tiap nama.
Dasar
sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus:
1) Alkana rantai lurus
(tidak bercabang)
Alkana
rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya sebagaimana
tercantum dalam tabel di atas. Terkadang ditambahkan normal (n) di depan nama
alkana.
Contoh :
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3
= n- Pentana
2) Alkana siklis (rantai tertutup)
Alkana
rantai siklis (tertutup) diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam
cincin,
dengan penambahan awalan siklo-.
3) Alkana bercabang (memiliki rantai
samping)
Contoh dalam siklo Alkana
1. Bentuk Stik ( 2-siklo propil pentana )
2. Bentuk Ball and Stik ( 2-siklo propil pentana )
3. Bentuk Spacce ( 2-siklo propil pentana )
Contoh dalam siklo Alkana
1. Bentuk Stik ( 2-siklo propil pentana )
2. Bentuk Ball and Stik ( 2-siklo propil pentana )
3. Bentuk Spacce ( 2-siklo propil pentana )
Senyawa
alkana terkadang berikatan dengan unsur lain pada salah satu atau beberapa atom
karbonnya. Unsur lain dalam rantai alkana tersebut biasa dinamakan substituen.
Jenis substituen alkana yang sering dijumpai yaitu gugus alkil. Gugus alkil
adalah alkana yang kehilangan 1 atom H. Penamaannya sama dengan alkana, hanya
akhirannya diubah menjadi -il. Rumus umumnya CnH2n+1. Tabel berikut menyajikan
deret gugus alkil.
DAFTAR PUSTAKA
Kimia Jilid 1 untuk SMA kelas X ( penerbit Erlangga)
LKS KIMIA untuk SMA kelas X semester II (kharisma) www.geogle.com
Purba Michael.2017. kimia untuk SMA. Jakarta: Erlangga
Gugus
Alkil
Jika
alkana memiliki rantai samping maka penamaannya mengikuti aturan sebagai
berikut.
- Rantai terpanjang merupakan rantai utama.
- Rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang memiliki substituen.
- Urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang, nama alkana rantai utama.
- Jika terdapat gugus metil pada atom C nomor 2, nama alkana diberi awalan iso.
- Jika alkana memiliki cabang yang sama lebih dari satu, nama cabang digabung menjadi satu dan diberi awalan di-(jumlah cabang ada dua), tri-(jumlah cabang ada 3), tetra-(jumlah cabang ada empat).
- Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, penulisan nama diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b.
Isomer alkana
Isomer
adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya
berbeda. Senyawa alkana paling rendah yang dapat memiliki isomer yaitu butana
(C4 H10).
c.
Sifat-sifat alkana
1)
Sifat fisis
Alkana
merupakan senyawa nonpolar.
Bentuk
alkana rantai lurus pada suhu kamar berbeda-beda.
Semakin
banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik didihnya.
Adanya
rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan titik didihnya.
Larut
dalam pelarut nonpolar (CCl4) atau sedikit polar (dietil eter atau benzena) dan
tidak larut
dalam air. Alkana lebih ringan dari air.
dalam air. Alkana lebih ringan dari air.
2)
Sifat kimia
Alkana
dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa
organik lainnya. Oleh karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin
(berasal dari bahasa Latin: parum affins, yang artinya "afinitas kecil
sekali").
Alkana
dapat bereaksi dengan halogen, salah satu atom H diganti oleh halogen. Reaksi
dengan halogen tersebut dinamakan reaksi halogenasi dan menghasilkan alkil
halida.
Contoh: CH4 + Cl2 → CH3 Cl + HCl
Alkana
dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan H2O .
Contoh:
CH4 + 2H2 → CO2
+ 2H2O
3) Reaksi
Nitrasi
Reaksi
nitrasi analog dengan sulfonasi berjalan dengan mudah jika terdapat karbon
tertier, jika alkana rantai lurus reaksinya sangat lambat .
2. ALKENA
Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua (–C=C–).
Alkena paling sederhana yaitu etena, C2H4 . Rumus umum
alkena C2H2n.Tabel berikut menyajikan deret homolog alkena.
Deret Homolog Alkena
a.
Tata nama alkena
1) Alkena rantai lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap ( C =
C ) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai
dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
2) Alkena dengan rantai bercabang
Rantai
utama yaitu rantai yang terpanjang dan mengandung ikatan rangkap.
Penomoran
rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan cabang
yang terdekat.
Urutan
penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor ikatan rangkap, nama alkena.
3) Alkena dengan lebih dari satu ikatan
rangkap
Jika
alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi tambahan diena
(untuk dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap).
b.
Isomer alkena
Alkena
paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C4H8). Alkena memiliki dua
jenis isomer sebagai berikut.
1) Isomer posisi
Isomer
posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki
penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi,
namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu:
·
isomer posisi di mana perubahan posisi
dialami oleh ikatan rangkap,
·
isomer posisi di mana perubahan posisi
dialami oleh rantai cabang.
2) Isomer geometri
Isomer
geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu. Syarat isomer geometri yaitu
atom C yang berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.
c.
Sifat alkena
1) Sifat fisika
Alkena
memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang
membentuk ikatan S. Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang
bermuatan positif sebagian.
2) Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya,
pembakaran/ oksidasi alkena juga akan menghasilkan CO2 dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan
ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan rangkap berubah menjadi ikatan
tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus
rantai rangkap alkena membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan
menjadi cabang/substituen dari alkana yang terbentuk
d) Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus
ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan mengikuti aturan Markovnikof.
Atom H dari asam halida akan terikat pada atom karbon dari alkena tidak
simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika atom C yang berikatan rangkap
memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling
panjang. CH3 CH = CHCH3
→ ikatan rangkap membagi sama banyak atom C dan atom H → simetris CH3CH 2CH =
CH2 → ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom C dan H → tidak simetris
3.
ALKUNA
Alkuna
merupakan hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga (– C ≡ C
–). Alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Alkuna paling sederhana yaitu etuna, C2H2
. Deret homolog alkuna sebagai berikut.
Deret
Homolog Alkuna
a.
Tata nama alkuna
Aturan pemberian nama alkuna sama dengan
alkena, hanya diakhiri -una.
b.
Isomer alkuna
Sebagaimana
alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna tidak memiliki isomer
geometri. Alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat
pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran
penataan atom, yaitu:
·
somer posisi di mana perubahan posisi
dialami oleh ikatan rangkap,
·
Isomer posisi di mana perubahan posisi
dialami oleh rantai cabang.
c.
Sifat alkuna
1) Sifat fisika
Sifat fisika alkuna sama dengan alkana
dan alkena. Alkuna juga sedikit larut dalam air.
2) Sifat kimia
a)
Oksidasi
Sebagaimana
hidrokarbon pada umumnya, alkun
b)
Adisi H2
Alkuna
mengalami dua kali adisi oleh H2 untuk menghasilkan alkana.
c)
Adisi Halogen
d)
Adisi Asam halida
Adisi
alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov sebagaimana pada alkena.
e) Contoh Soal
1. 1.
Konfigurasi ion X2- adalah …….
a.
1s2 2s2
2p6
3s2
3p6
4s2
3d6
b.
1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2
3d4
c.
1s2 2s2 2p6
3s2 3p2
d.
1s2 2s2 2p6
3s2
e.
1s2 2s2 2p6
Jawab : E
pembahasan :
Konfigurasi atom X 1s2 2s2
2p6
3s2
X2- , artinya atom X telah melepas 2 elektron dari kulit
valensi, sehingga konfigurasi elektron ion X2- yang tepat adalah 1s2
2s2
2p6
2.
2. Rumus kimia senyawa hidrokarbon yang merupakan
rumus kimia alkana adalah…..
a.
C6H14
b.
C7H12
c.
C7H10
d.
C7H14
e.
C8H16
Jawab : A
Pembahasan :
senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2
senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2
C6H14 =n=
maka CnH2n +2 = C6H14 (alkana)
C7H12 = n
=7 makaCnH2n +2 = C7H16 jadi C7H12 bukan alkana
C7H10 dan C7H14 juga bukan
alkan
C8H16 n=
maka CnH2n +2 = C8H18 jadi C8H16 bukan alkan
DAFTAR PUSTAKA
Kimia Jilid 1 untuk SMA kelas X ( penerbit Erlangga)
LKS KIMIA untuk SMA kelas X semester II (kharisma) www.geogle.com
Purba Michael.2017. kimia untuk SMA. Jakarta: Erlangga
Isinya sudah baik, hampir LENGKAP; tambahkan contoh soal...kalau bisa dari soal UN.
BalasHapusTerimkasih bapak saran dan masukanya nanti akan aku perbaiki dan tambhakan .
HapusJudul tulisan tidak perlu menggunakan kata makalah dan pembukanya tidak perlu seperti cover makalah.
Hapus